Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2014

SILAT DI DAERAH MINANGKABAU

 Silek Tuo Minangkabau (Silat  Tua) Silat Tuo - Aliran silat yang dianggap paling tua yang turun dari daerah Pariangan, Padang Panjang, berkembang di kabupaten Lima Puluh Kota tetap dengan nama Silat Tuo tetapi penulis pernah bertemu dengan salah satu anak alm. Syekh Abdurrahman Kumango yang bernama Bpk Ismail Rahman dan penulis meminta sejarah silat Kumango dari beliu, dalam tulisan ketikan yang beliau serahkan, dijelaskan bahwa silat kumango juga bernama silat tuo dan ada  pendapat lain seperti yang ditulis pada situs wikipedia yang mengatakan bahwa silat ini mulanya dikembangkan oleh Tuanku Nan Tuo, salah seorang anggota Harimau Nan Salapan atau golongan paderi. Jika pendapat ini diterima, maka "Silat Tuo" di Minangkabau terinspirasi dari gerakan binatang seperti harimau, buaya dan kucing.[41]

Sejarah Perguruan Pencak Silat Kijang Berantai

Perguruan Pencak Silat Kijang Berantai Perguruan Pencak Silat Kijang Berantai, didirikan Almarhum Hj Djanuardi Bin.Alm HJ Alwi di Kampung Dagang, bagian timur Kota Sambas pada tahun 1976. Dengan tekad serta perjuangan yang pantang menyerah dilakukan oleh Almarhum Djanuardi Hj. Alwi dari hari ke hari semakin maju dan berkembang pesat, bukan sekedar di Kota Sambas saja, akan tetapi melebarkan sayap kemajuannya hingga Kota Pontianak, tepatnya di Gang Jeruk No. 48.

SEJARAH PERISAI DIRI

Sejarah Perisai Diri logo  Pak Dirdjo (panggilan akrab RM Soebandiman Dirdjoatmodjo) lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Januari 1913 di lingkungan Keraton Pakoe Alam. Beliau adalah putra pertama dari RM Pakoesoedirdjo, buyut dari Pakoe Alam II. Sejak berusia 9 tahun beliau telah dapat menguasai ilmu pencak silat yang ada di lingkungan keraton sehingga mendapat kepercayaan untuk melatih teman-temannya di lingkungan daerah Pakoe Alaman. Di samping pencak silat beliau juga belajar menari di Istana Pakoe Alam sehingga berteman dengan Wasi dan Bagong Kusudiardjo. Pak Dirdjo yang pada masa kecilnya dipanggil dengan nama Soebandiman atau Bandiman oleh teman-temannya ini, merasa belum puas dengan ilmu silat yang telah didapatkannya di lingkungan istana Pakoe Alaman itu. Karena ingin meningkatkan kemampuan ilmu silatnya, pada tahun 1930 setamat HIK (Hollands Inlandsche Kweekschool) atau sekolah menengah pendidikan guru setingkat SMP, beliau meninggalkan Yogyakarta untuk merantau tanpa m