Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2014

sejarah singkt asad

Baiklah sahabat blog Persinas ASAD ,untuk menambah wawasan dan pengetahuan kali ini, di blog Persinas ASAD Bali akan kita posting sedikit Sejarah Pencak Silat. Tentunya dengan adanya postingan ini mudah mudahan akan bisa bermanfaat dan sebagai bahan menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai sejarah Pencak silat. Adapun konten sejarah pencak silat ini di kutip dari web asad,or,id ok sahabat blog persinas ASAD Bali kita lanjutkan postingan sejarah pencak silat tersebut. Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini dimungkinan berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak,[rujukan?] misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.

SEJARAH PERGURUAN IKS.PI KERA SAKTI

iks.pi kerasakti guru besar Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti Merupakan kombinasi dari seni ilmu beladiri kungfu dataran Tiongkok Cina dengan pengembangan teknik ilmu beladiri yang dilakukan oleh pendiri sekaligus Guru Besar perguruan ini dan juga dengan penambahan teknik seni pernafasan ilmu tenaga dalam sebagai pelengkap dalam pelajaran perguruan.

SEJARAH SINGKAT SILAT CIMANDE

SEJARAH SINGKAT SILAT CIMANDE Berdasarkan alirannya, beladiri Pencak Silat yang ada di Jawa Barat dibagi berdasarkan beberapa aliran. Diantaranya Cimande, Cikalong, Syahbandar dan beberapa aliran lainnya lagi.

Sejarah Persaudaraan Setia Hati terate

Sejarah Persaudaraan Setia Hati Pada tahun 1903, bertempat di Kampung Tambak Gringsing, Surabaya, Ki Ngabeni Surodiwirjo membentuk persaudaraan yang anggota keluarganya disebut “Sedulur Tunggal Ketjer”, sedangkan permainan pencak silatnya disebut “Djojo Gendilo” tonton juga Tahun 1912, Ki Ngabeni Surodiwirjo berhenti bekerja karena merasa kecewa disebabkan seringkali atasannya tidak menepati janji. Selain itu suasana mulai tidak menyenangkan karena pemeintah Hindia Belanda menaruh curiga; mengingat beliau pernah melempar seorang pelaut Belanda ke sungai dan beliau telah membentuk perkumpulan pencak silat sebagai alat pembela diri, ditambah pula beliau adalah seorang pemberani, Pemerintah Hindia Belanda mulai kwatir, beliau akan mampu membentuk kekuatan bangsa Indonesia dan menentang mereka. Setelah keluar dari pekerjaannya, beliau pergi ke Tegal. Tahun 1914, Ki Ngabehi Surodiwirjo kembali ke Surabaya dan bekerja di Djawatan Kereta Api Kalimas, dan tahun 1915 pindah ke ben