Sejarah Perguruan Silat Pusaka Saputra Paku Banten (PS-PSPB)
Perguruan Silat Pusaka Saputra Paku Banten (PS-PSPB) merupakan seni bela diri pada masa kerajaan Sultan Hasanuddin pada pertengahan abad XVI. Pada masanya seni bela diri ini digunakan oleh prajurit kesultanan Banten yaitu pengawal khusus Sultan Maulana Hasanuddin dan secara turun temurun seni bela diri ini diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Asal mulanya PS-PSPB dikenal dengan nama Paku Banten yang hanya diwariskan oleh orang-orang tertentu. Dari waktu ke waktu Paku Banten menyebar seiring dengan perkembangan jaman dan Paku Banten berubah nama menjadi Pusaka Saputra Paku Banten yang memiliki arti sebagai berikut: Pusaka berarti warisan, Saputra adalah generasi penerus, Paku merupakan mengokohkan atau yang mengokohkan, Banten merupakan nama tempat didirikannya Paku Banten. Jadi PSPB merupakan warisan yang diberikan kepada generasi selanjutnya untuk mampu berdiri dan kokoh dengan nilai-nilai budaya.
Kurikulum PSPB
Di PSPB terdapat 5 tingkatan yang harus dilalui yaitu:
- Al Jabal (Gunung)
- Al Bahr (Laut)
- As Syam (Matahari)
- Tungku, dan
- Qonaah
Jurus Silat dan Kesenian
Jurus-jurus yang dikembangkan bersifat olahraga atau tangan kosong seperti:
- Dasar bawah
- Dasar atas
- Pecahan 1, 2, dan 3
Jurus tongkat seperti:
- Tongkat 4 penjuru
- Tongkat 1, 2, dan 3
Dan pernafasan seperti:
- Pernafasan 4 penjuru
Kesenian yang dikembangkan PSPB, yaitu:
- Seni budaya DEBUS
Comments
Post a Comment